Warga Desa Kadu Jaya Gelar Aksi Demo, Terkait Mekanisme SPMB SMA Negeri 3 Kabupaten Tangerang

- Redaksi

Kamis, 26 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SERANGRAYA.ID | KAB.TANGERANG – Hari ini warga Desa Kadu jaya Kecamatan Curug menggelar aksi demo di depan SMA Negeri 3 Kabupaten Tangerang.

Aksi yang dipicu oleh ketidak puasan terhadap Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang memberlakukan persyaratan domisili yang dianggap memberatkan orang tua siswa. Terlebih banyak anak – anak di wilayah Desa Kadu tersebut tidak dapat melanjutkan pendidikan mereka akibat persyaratan yang cukup ketat (26/06/2025)

Persyaratan SPMB yang menjadi sorotan warga Desa Kadu, karena alur SPMB yang ada tidak hanya mengharuskan calon siswa untuk memenuhi syarat domisili, tetapi juga harus melampirkan dokumen lain seperti nilai rapot 5 semester, Kartu Keluarga (KK) yang diterbitkan dalam satu tahun terakhir, dan surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) dari orang tua. Hal ini membuat banyak anak yang ingin bersekolah terhalang

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seperti Maryono, salah satu warga yang tinggal sangat dekat dengan sekolah, mengungkapkan kekecewaannya kepada Awak Media. “Kami ini sudah mendaftar secara online, tetapi anak saya tidak ada dalam daftar penerimaan itu.terbitkankan. Ini sangat mengecewakan,” ujarnya

Sebenarnya apa sih, pentingnya menekankan dan pertimbangan jarak domisili dalam proses penerimaan siswa tersebut,jika akhirnya seperti ini,”ujarnya kesal.

Sementara itu Nuryani orang tua siswa lainnya, berharap agar tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Padahal saya hanya meminta pihak sekolah untuk lebih memahami situasi warga Kadu jaya dan lebih mengutamakan anak – anak yang berdomisili dekat dengan sekolah,”tegasnya

“Kami ingin anak – anak memiliki kesempatan yang sama untuk bersekolah tanpa harus melalui proses yang sulit,” ungkapnya.

Sedangkan Rofi, perwakilan Karang Taruna Desa Kadu jaya juga menambahkan bahwa sekitar 12 anak dari RT 01/02 tidak diterima di SMA Negeri 3 meskipun rumah mereka berdekatan dengan sekolah.” ini aneh banget, padahal mereka cuma 300 meter dari lokasi sekolah tersebut,”ucapnya

“Saya akan terus menyuarakan aspirasi masyarakat ini, jika tidak ada tanggapan dari pihak sekolah. Warga Desa Kadu jaya juga berencana untuk mengambil langkah lebih lanjut jika tuntutan mereka tidak didengar.

Rofi menyatakan, “Jika aksi ini tidak diterima, kami akan melanjutkan ke Pemerintah Daerah, Provinsi, atau Kementerian pendidikan. Kami siap berjuang demi masa depan anak – anak kami.

Munculnya Aksi demo ini jelas mencerminkan ketidak puasan masyarakat terhadap sistem penerimaan yang dianggap tidak adil.

Sementara Warga berharap agar pihak sekolah dan pemerintah mendengarkan aspirasi mereka demi masa depan pendidikan anak – anak di Desa Kadu jaya

Dengan harapan akan adanya perubahan, mereka ingin memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Saat awak media ingin konfirmasi Kepala Sekolah enggan di wawancarai, ke Wakil Humas saja atau panitia hingga berita ini di terbitkankan.

Penulis : Yanto

Editor : Serang Raya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel serangraya.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pelanggan Geram, Diduga Petugas PLN Cikande Segel kWh Tanpa Kehadiran Pemilik Rumah
Yayasan Insan Pantura Gemilang Solidkan Barisan: Jaga Semangat Kebersamaan Jelang PKBM
Diduga Ada Praktik Nakal, Mobil Mafia Bebas Isi Pertalite di SPBU Cipeuyeum, Cianjur
Alfa Syahputra: Percuma Ganti Pelatih, Gagal Juga ke Piala Dunia Tapi Saya Dukung Evaluasi PSSI
Jarwadi Nugroho Ketua RW 01 Desa Sumur Bandung Jayanti Dampingi PT. Universal Lugage Indonesia Dalam Acara Santunan Anak Yatim
Warga Harendong Desa Pudar Sesali Adanya Pembangunan Tower BTS Tanpa Ada Sosialisasi Terlebih Dahulu
Soal Proyek PIK-2, Abah Elang Mangkubumi: Ketika Presiden Menghentikan, Mengapa Daerah Justru Mengizinkan?
Jam Operasional Truk di Bojonegara-Puloampel Dibatasi

Berita Terkait

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 16:56 WIB

Pelanggan Geram, Diduga Petugas PLN Cikande Segel kWh Tanpa Kehadiran Pemilik Rumah

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 12:40 WIB

Diduga Ada Praktik Nakal, Mobil Mafia Bebas Isi Pertalite di SPBU Cipeuyeum, Cianjur

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 12:29 WIB

Alfa Syahputra: Percuma Ganti Pelatih, Gagal Juga ke Piala Dunia Tapi Saya Dukung Evaluasi PSSI

Jumat, 17 Oktober 2025 - 11:54 WIB

Jarwadi Nugroho Ketua RW 01 Desa Sumur Bandung Jayanti Dampingi PT. Universal Lugage Indonesia Dalam Acara Santunan Anak Yatim

Kamis, 16 Oktober 2025 - 20:22 WIB

Warga Harendong Desa Pudar Sesali Adanya Pembangunan Tower BTS Tanpa Ada Sosialisasi Terlebih Dahulu

Berita Terbaru