Jakarta — Dunia mencatat sejarah baru. Setelah puluhan tahun berjuang di bawah penindasan, Palestina akhirnya merdeka. Di balik momentum bersejarah ini, nama Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, disebut-sebut sebagai salah satu tokoh penting yang memainkan peran kunci dalam diplomasi global menuju kemerdekaan negeri para nabi tersebut.
Keberhasilan ini bukan terjadi begitu saja. Di bawah kepemimpinan Prabowo, Indonesia kembali menunjukkan taringnya di panggung internasional sebagai negara yang berani, berdaulat, dan berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan universal.
Langkah Diplomasi yang Tegas dan Konsisten
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejak awal masa kepemimpinannya, Prabowo menegaskan bahwa politik luar negeri Indonesia akan kembali pada jati dirinya: bebas aktif dan membela keadilan dunia. Dalam sejumlah forum internasional, Prabowo dengan lantang menyerukan penghentian penjajahan terhadap Palestina.
Diplomasi Indonesia pun bergerak cepat. Di bawah arahan langsung Presiden, Kementerian Luar Negeri dan perwakilan Indonesia di berbagai negara memainkan peran aktif dalam mendorong pengakuan kedaulatan Palestina oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dukungan datang dari banyak negara sahabat yang terinspirasi oleh sikap tegas Indonesia.
Puncaknya, melalui sidang khusus Dewan Keamanan PBB, suara Indonesia menjadi salah satu penentu dalam pengesahan resolusi pengakuan kemerdekaan Palestina. Dunia pun bersorak. Bendera Palestina berkibar sejajar dengan bendera-bendera negara merdeka lainnya.
Prabowo: “Indonesia Tidak Akan Diam Melihat Ketidakadilan”
Dalam pidato kenegaraannya di Istana Negara, Presiden Prabowo menyampaikan pesan mendalam tentang arti kemerdekaan Palestina bagi dunia.
“Indonesia adalah bangsa yang lahir dari perjuangan melawan penjajahan. Karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk berdiam diri. Selama masih ada bangsa yang tertindas, kita wajib berdiri di sisi kebenaran. Hari ini, kita saksikan Palestina berdiri merdeka — dan itu adalah kemenangan bagi kemanusiaan,” tegas Prabowo disambut tepuk tangan meriah.
Pidato itu menjadi simbol kekuatan moral Indonesia di dunia internasional. Banyak pengamat menyebut keberhasilan ini sebagai “Diplomasi Prabowo”, yakni pendekatan yang memadukan ketegasan militer, kecerdasan diplomatik, dan kepedulian kemanusiaan.
Suara Bangga dari Kalangan Milenial
Euforia kemerdekaan Palestina juga terasa di tanah air. Dari berbagai penjuru negeri, masyarakat mengungkapkan rasa haru dan bangga terhadap kiprah Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo.
Salah satunya datang dari Alfa Syahputra, milenial asal Rokan Hulu, Riau, yang dikenal aktif di dunia pendidikan dan sosial. Ia menilai keberhasilan ini bukan hanya kemenangan diplomasi, tetapi juga bukti nyata bahwa Indonesia kembali menjadi suara moral dunia.
“Palestina merdeka karena keberanian Prabowo mengambil langkah nyata. Beliau tidak hanya bicara, tapi bertindak. Sebagai milenial, saya bangga menjadi pendukung Prabowo — pemimpin yang membawa Indonesia disegani dan dihormati dunia,” ujar Alfa dengan penuh semangat.
Menurut Alfa, keberanian Prabowo menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk tidak apatis terhadap isu global. “Kita harus belajar dari beliau — berani bersuara untuk keadilan dan kemanusiaan,” tambahnya.
Indonesia Kembali Jadi Cahaya di Dunia
Keberhasilan diplomasi ini menjadi bukti bahwa Indonesia tetap setia pada amanat Pembukaan UUD 1945: “menentang segala bentuk penjajahan di atas dunia.” Dengan gaya kepemimpinan yang lugas namun berwawasan global, Prabowo mengembalikan kepercayaan dunia terhadap peran Indonesia sebagai penjaga perdamaian dan keadilan.
Kini, ketika bendera Palestina berkibar merdeka, dunia tahu: ada tangan kuat dan hati tulus dari Jakarta yang ikut memperjuangkannya.
Bagi rakyat Indonesia, terutama generasi muda seperti Alfa Syahputra, momen ini bukan sekadar catatan sejarah internasional, tetapi juga kebanggaan nasional. Bahwa di era Prabowo Subianto, Indonesia bukan hanya besar karena wilayahnya — melainkan karena keberaniannya membela kebenaran. (*/Red)