SERANG, – Setelah 20 tahun hidup di rumah yang tak layak huni, Ibu Saryati (55) dari Kampung Jongkoran, Desa Nambo Udik, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, akhirnya mendapatkan rumah baru. Pembangunan ini merupakan inisiatif gotong royong warga setempat yang dipimpin oleh RT, tokoh masyarakat, dan didukung penuh oleh Kepala Desa. Jumat 3 Oktober 2025.
Rumah Saryati, seorang janda yang hidup sendiri setelah anak-anaknya berkeluarga, telah lama menjadi perhatian warga karena kondisinya yang memprihatinkan.
Ketua RT 06, Dedi, saat diwawancarai mengungkapkan inisiatif ini muncul dari kesadaran kolektif warga. “Warga saya yang tinggal di rumah tidak layak huni, saya dan warga berinisiatif iuran untuk membangun rumah agar layak huni. Sebab, kalau bukan kita, siapa lagi yang peduli? Ini adalah tanggung jawab kita semua,” ujar Dedi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dedi juga berharap para dermawan, baik perorangan maupun pengusaha, dapat memberikan bantuan untuk kelanjutan pembangunan rumah Saryati yang kini sedang berjalan.
Senada dengan RT Dedi, Ustad Ahmad, tokoh masyarakat Kampung Teurep Desa Nambo Udik, menjelaskan bahwa pembangunan ini adalah hasil inisiatif murni warga untuk memastikan Saryati memiliki tempat tinggal yang layak.
Ustad Ahmad menambahkan, inisiatif ini segera disambut baik oleh Kepala Desa Nambo Udik, Juhri Amaludin. “Saya sudah sampaikan kepada Kepala Desa Nambo Udik, Bapak Juhri Amaludin, dan beliau langsung cepat menanggapi hal ini. Pada hari Rabu, tanggal 1 Oktober 2025, saya dan masyarakat langsung turun ke lapangan untuk memulai pembangunan,” ungkap Ustad Ahmad.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada Kepala Desa Juhri yang telah membantu memfasilitasi dan mengarahkan sehingga proses pembangunan dapat dimulai.
Bagi masyarakat yang ingin berdonasi atau memberikan bantuan, dapat langsung menghubungi RT Dedi atau Ustad Ahmad di lokasi pembangunan, Kampung Jongkoran Pasir, Desa Nambo Udik, Kecamatan Cikande.
Saryati yang kini rumahnya sedang dibangun, menyatakan rasa syukur dan terima kasihnya yang mendalam. “Saya sangat berterima kasih kepada Kepala Desa, Ustad Ahmad, RT Dedi, dan para donatur yang telah membuatkan rumah yang layak huni untuk saya,” ujar Saryati dengan wajah penuh kebahagiaan.
Saat ditanya, Saryati mengonfirmasi bahwa ia hidup sendiri setelah ditinggal suami. Ia memiliki tiga orang anak, namun ketiganya sudah berkeluarga dan memiliki rumah tangga sendiri.
Penulis: Heriirawan
Editor: Serang Raya
