Alfa Syahputra, Milenial Rohul Soroti Kenaikan Tunjangan DPR RI: “Ironi Demokrasi di Tengah Biaya Politik Fantastis”

- Redaksi

Selasa, 26 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Polemik kenaikan tunjangan DPR RI kembali mencuat dan memicu perdebatan publik. Isu ini mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan, termasuk generasi milenial. Salah satunya adalah Alfa Syahputra, dosen muda dan pegiat pendidikan asal Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.

Menurut Alfa, kenaikan tunjangan DPR RI sah secara regulasi. Namun, waktu dan konteksnya membuat publik mempertanyakan urgensi kebijakan tersebut.

“Untuk duduk di Senayan, biaya politik yang dikeluarkan para caleg sangat tinggi, bahkan bisa mencapai miliaran rupiah. Wajar jika publik mengaitkan kenaikan tunjangan dengan upaya pengembalian modal politik,” ujarnya, Selasa (26/8).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Riset Westminster Foundation for Democracy Limited (WFD) mengungkap, biaya yang dikeluarkan calon anggota DPR pada Pemilu Serentak 2024 berkisar dari Rp200 juta hingga Rp160 miliar.
(Sumber: Antara News).
Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa demokrasi Indonesia masih didominasi oleh mereka yang memiliki modal besar.

Alfa menyebut fenomena ini sebagai “ironi demokrasi”.

“Seharusnya demokrasi memberikan kesempatan yang sama kepada semua warga negara. Tapi dengan biaya politik setinggi itu, akses menjadi tidak setara. Dan jika setelah terpilih tunjangan dinaikkan, muncul persepsi bahwa politik kita masih transaksional,” tegasnya.

Kenaikan Tunjangan Boleh, Tapi…
Alfa menegaskan, kenaikan tunjangan bukan masalah jika berbanding lurus dengan kinerja dan keberpihakan kepada rakyat.

“Kinerja DPR RI harus mencerminkan nilai tunjangan yang mereka terima. Jangan hanya menaikkan hak, tapi kewajiban terhadap rakyat diabaikan. Publik butuh transparansi dan akuntabilitas,” katanya.

Solusi: Reformasi Biaya Politik dan Pengawasan Publik
Menurut Alfa, salah satu akar masalah adalah tingginya biaya politik yang membuat demokrasi di Indonesia mahal dan tidak inklusif.

“Kalau pembiayaan politik tidak direformasi, akan sulit memutus mata rantai politik uang. Ini juga alasan kenapa publik sinis terhadap kebijakan kenaikan tunjangan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, generasi milenial harus ikut mengawal kebijakan publik agar demokrasi berjalan sesuai cita-cita.

“Anak muda jangan diam. Kita harus kritis, aktif, dan ikut mendorong transparansi. Karena masa depan politik ini ada di tangan kita,” pungkas Alfa.

Penulis : **

Editor : Serang Raya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel serangraya.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Kecamatan Jayanti Gelar Rangkaian Pringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025
Suryadi SE Ketua Rw 10 Perumahan Cluster Persada Jayanti Mengucapkan Selamat Hari Santri Nasional (HSN) 2025
Dirut PT. Sumur Bandung Jaya Terima Penghargaan Perizinan Sertifikat Standar Dari Gubernur Banten
Perdana Dpk KNPI Kecamatan Jayanti Laksanakan PKBM Program KNPI School Paket B dan C
Pelanggan Geram, Diduga Petugas PLN Cikande Segel kWh Tanpa Kehadiran Pemilik Rumah
Yayasan Insan Pantura Gemilang Solidkan Barisan: Jaga Semangat Kebersamaan Jelang PKBM
Diduga Ada Praktik Nakal, Mobil Mafia Bebas Isi Pertalite di SPBU Cipeuyeum, Cianjur
Alfa Syahputra: Percuma Ganti Pelatih, Gagal Juga ke Piala Dunia Tapi Saya Dukung Evaluasi PSSI

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:37 WIB

Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Kecamatan Jayanti Gelar Rangkaian Pringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025

Rabu, 22 Oktober 2025 - 07:14 WIB

Suryadi SE Ketua Rw 10 Perumahan Cluster Persada Jayanti Mengucapkan Selamat Hari Santri Nasional (HSN) 2025

Selasa, 21 Oktober 2025 - 11:09 WIB

Dirut PT. Sumur Bandung Jaya Terima Penghargaan Perizinan Sertifikat Standar Dari Gubernur Banten

Minggu, 19 Oktober 2025 - 11:14 WIB

Perdana Dpk KNPI Kecamatan Jayanti Laksanakan PKBM Program KNPI School Paket B dan C

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 16:56 WIB

Pelanggan Geram, Diduga Petugas PLN Cikande Segel kWh Tanpa Kehadiran Pemilik Rumah

Berita Terbaru

Membangun Kapasitas Mahasiswa Dengan berilmu dan berakhlak melalui tata kelola organisasi Soal Administrasi dan Keunangan. Foto Pribadi

Pendidikan

ERDAMS FKM UMJ Latih Mahasiswa Mengelola Surat dan Anggaran

Rabu, 22 Okt 2025 - 17:15 WIB